PerihalPendidikan – Ketua Rayon Gusdur PMII Komisariat Wiraraja Kabupaten Sumenep, Surya Damar Saputra, mengingatkan mahasiswa agar tidak sekadar jadi penonton di tengah derasnya arus modernisasi dan rumitnya persoalan bangsa. Menurutnya, gelar sarjana tak otomatis membuat seseorang mampu memberi kontribusi besar untuk masyarakat.
“Kuliah itu penting, tapi baru langkah awal. Mahasiswa harus bergerak, hadir di tengah problematika masyarakat. PMII adalah jalan untuk mengasah kepekaan itu,” ujar Damar dalam pertemuan kader dan simpatisan PMII.
Ia menegaskan, PMII bukan hanya organisasi mahasiswa biasa, tapi ruang dialektika yang membentuk mahasiswa menjadi pribadi utuh — cerdas secara intelektual, matang emosional, dan kuat secara spiritual. Melalui diskusi, advokasi, dan aksi nyata, kata Damar, kader PMII ditempa untuk tangguh, berani, dan berpihak pada rakyat.
“Di kampus kita belajar teori, tapi di PMII kita belajar realitas. Bagaimana memimpin, memahami masyarakat, dan menciptakan perubahan,” jelasnya.
Damar menilai, tantangan zaman kini bukan sekadar urusan akademik, tapi juga kemiskinan, ketidakadilan, intoleransi, hingga krisis lingkungan. Karena itu, mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi, bukan diam atau larut dalam kenyamanan pribadi.
“Ada waktunya duduk belajar, ada waktunya berdiri dan bergerak. Mahasiswa jangan cuma mengejar nilai, tapi juga nilai-nilai perjuangan. Itu yang PMII tawarkan,” tegasnya.
Lewat pesan ini, Damar mengajak mahasiswa keluar dari zona nyaman dan bergabung dalam barisan perubahan. Baginya, PMII bukan sekadar pilihan, tapi jalan perjuangan.