Menu

Mode Gelap
Konsolidasi Wilayah GEN Sumenep: Menyatukan Gerak, Menguatkan Wilayah Mimpi Besar dari Tanah Kecil: Saat Desa Menyalakan Cahaya Bangsa Kuatkan Akar, Satukan Gerak: GEN Sumenep Rangkul Wilayah dalam Konsolidasi Urgensi Kesehatan Mental; GEN Blitar gelar OTT Gen Sumenep Gelar Pelatihan Public Speaking, Siapkan Generasi Berani Tampil Ciptakan Suasana Kondusif, KNPI Kota Bekasi Siap Kolaborasi dengan Aparat Keamanan

Daerah

Sumenep Dilanda Banjir, Gen Eco Action: Sampah Pemicu Utama

badge-check


					Sumenep Dilanda Banjir, Gen Eco Action: Sampah Pemicu Utama Perbesar

PerihalDaerahHujan deras yang mengguyur wilayah Sumenep sejak Selasa pagi hingga sore hari menyebabkan sejumlah kawasan terendam banjir. Tak hanya wilayah pinggiran, kawasan pusat kota pun ikut terdampak, termasuk permukiman warga dan ruas jalan utama seperti Jalan Bumi Sumekar.

Genangan air mengganggu aktivitas warga, terutama para pengguna jalan. Lalu lintas di beberapa titik mengalami gangguan, meski tidak sampai lumpuh total. Kendaraan terpaksa berjalan perlahan akibat genangan dan tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang jalan, menciptakan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata.

Menurut keterangan warga, banjir mulai masuk ke rumah sejak siang hari. “Air tiba-tiba masuk dari selokan yang meluap. Dalam waktu satu jam, lantai rumah saya sudah digenangi air setinggi betis,” ujar Rudi, warga setempat.

Menanggapi hal ini, Moh. Iskil El Fatih, Koordinator Gen Eco Action, menyatakan bahwa faktor utama banjir adalah sampah yang menyumbat aliran air. “Banjir yang terjadi di Sumenep bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga oleh saluran air yang tersumbat limbah rumah tangga. Jika aliran air tersumbat, maka banjir tak terelakkan, dan limbah yang menggenang bisa mencemari lingkungan,” jelasnya.

Iskil juga menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk mencegah banjir. “Kesadaran individu sangat penting, tapi harus diimbangi dengan dukungan pemerintah, terutama dalam menyediakan fasilitas pengelolaan sampah dan infrastruktur drainase yang memadai. Kolaborasi kedua pihak sangat diperlukan. Jika salah satu sudah bersikap apatis, maka bencana seperti ini akan terus terjadi,” tambahnya.

Masyarakat berharap adanya langkah konkret, baik dalam jangka pendek seperti pembersihan saluran air, maupun upaya jangka panjang seperti pembangunan sistem drainase modern, edukasi lingkungan, dan penguatan peran komunitas dalam menjaga kebersihan. Banjir seharusnya bisa dicegah, bukan sekadar ditangani setelah terjadi.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Madura Menuju Provinsi: Gagasan Besar, Tantangan Serius, Persiapan Harus Matang

7 Juli 2025 - 16:07 WIB

Kisah Inspiratif Kak Moh Ichsan dari Merauke: Polisi Tangguh yang Menimba Ilmu Pramuka di Sumenep

6 Juli 2025 - 09:12 WIB

Proyek Pengendalian Banjir Sumenep Disorot: Dewan Sumenep Berkomitmen Kawal Sampai Tuntas

29 Juni 2025 - 15:16 WIB

Ketua Kwarda Jatim Raih Penghargaan BNN, Tegaskan Komitmen Pramuka Perangi Narkoba

27 Juni 2025 - 12:01 WIB

Abdillah Rosyid dan Nur Intan Hamida Universe Dinobatkan sebagai Winner Potra Potre Budaya Madura 2025

27 Juni 2025 - 11:46 WIB

Trending di Daerah