PerihalNasional – Dalam sejarah panjang Gerakan Pramuka Indonesia, nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX tercatat dengan tinta emas sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Sosok yang tak hanya dikenal sebagai pemimpin kerajaan, negarawan, dan pejuang kemerdekaan, namun juga seorang pendidik sejati yang menanamkan nilai-nilai kepramukaan: kejujuran, tanggung jawab, kepemimpinan, dan cinta tanah air.
Menjadi Bapak Pramuka Indonesia
Sri Sultan Hamengkubuwono IX di sebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia karena peran besarnya dalam menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia menjadi satu wadah yang utuh, yakni Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961, di bawah kepemimpinannya, Gerakan Pramuka secara resmi diluncurkan oleh Presiden Soekarno, dan sejak saat itu menjadi organisasi pendidikan nonformal yang membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Sri Sultan menyadari bahwa membangun bangsa tidak cukup hanya melalui pembangunan fisik, tetapi harus dibarengi dengan pembangunan karakter. Pramuka, bagi beliau, adalah alat pendidikan yang strategis untuk melahirkan manusia Indonesia yang tangguh, disiplin, dan berjiwa patriotik.
Biografi Singkat: Pemimpin yang Merakyat dan Visioner
Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir pada 12 April 1912 di Yogyakarta. Beliau mendapatkan pendidikan di Belanda dan kemudian kembali ke tanah air untuk meneruskan kepemimpinan Kesultanan Yogyakarta. Meski berasal dari kalangan bangsawan, beliau sangat dekat dengan rakyat. Dalam masa penjajahan dan kemerdekaan, Sultan IX menunjukkan sikap nasionalismenya dengan menjadi tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Pada masa agresi militer Belanda, beliau menjadi salah satu tokoh kunci dalam mempertahankan kedaulatan RI dari Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota negara. Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri.
Sikapnya yang rendah hati, integritas tinggi, dan semangat pengabdiannya terhadap bangsa menjadikan beliau sebagai sosok teladan dalam sejarah Indonesia modern.
Warisan Abadi Bagi Kader Pramuka
Warisan yang ditinggalkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX kepada Pramuka Indonesia bukan hanya berupa organisasi, tetapi juga nilai-nilai luhur. Dalam setiap kegiatan kepramukaan, kita diajak untuk meneladani semangat kepemimpinan beliau: melayani tanpa pamrih, memimpin dengan hati, dan mencintai tanah air sepenuh jiwa.
Kini, setiap 14 Agustus, seluruh Pramuka Indonesia memperingati Hari Pramuka sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan beliau. Namun, peringatan itu tak sekadar seremoni, melainkan panggilan moral untuk meneruskan api perjuangan, menjaga karakter, dan membangun negeri melalui tindakan nyata.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah teladan abadi bagi Pramuka Indonesia. Dalam dunia yang terus berubah, nilai-nilai yang beliau tanamkan tetap relevan: kejujuran, kerja keras, cinta bangsa, dan keteladanan dalam bertindak. Semoga generasi Pramuka masa kini dan mendatang terus meneladani semangat beliau dan membawa Gerakan Pramuka ke arah yang lebih gemilang.