PerihalPendidikan – Dalam upaya meningkatkan mutu manajemen pendidikan, SMA Taufiqur Rahman Gapura menggelar sebuah workshop bertema “Penguatan Manajemen Tata Kelola Satuan Pendidikan dengan Superteam Berbasis JK3SHIP”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan sekolah, serta perwakilan dari SMA Darul Ulum Batang-Batang sebagai peserta tamu.
Workshop ini menghadirkan narasumber Hermin Irawati, seorang praktisi pendidikan yang telah lama berkecimpung dalam pengembangan tata kelola sekolah berbasis kolaborasi. Dalam pemaparannya, Hermin menjelaskan bahwa konsep JK3SHIP bertumpu pada enam pilar utama: Jaringan Kuat dan Bermakna, Kolaborasi, Kemitraan (Partnership), Persahabatan (Friendship), dan Kepemimpinan (Leadership). Konsep ini mendorong satuan pendidikan untuk bergerak secara kolektif dan saling terhubung, dengan semangat kerja tim yang solid layaknya “superteam”.
“Sekolah hari ini tidak bisa lagi berjalan sendiri. Kita butuh jejaring yang aktif, saling menguatkan, dan mampu menciptakan ruang pertumbuhan bersama,” ujar Hermin saat sesi pemaparan materi.
Kepala SMA Taufiqur Rahman, Hendri, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah awal menuju penguatan budaya kerja tim di lingkungan sekolah. Ia berharap para guru dan staf dapat menginternalisasi nilai-nilai dalam JK3SHIP dan menjadikannya landasan dalam pengelolaan program sekolah ke depan.
Sementara itu, Kepala SMA Darul Ulum Batang-Batang, Nor Tamim, yang hadir bersama timnya, memberikan apresiasi atas undangan dan pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai pendekatan berbasis superteam sangat relevan diterapkan dalam konteks pendidikan saat ini, terlebih di tengah tuntutan perubahan zaman yang cepat dan dinamis.
“JK3SHIP ini bukan sekadar teori, tapi bisa menjadi alat nyata dalam membentuk ekosistem pendidikan yang sehat dan produktif. Kami berharap bisa membawa semangat ini ke sekolah kami,” tutur Nor Tamim.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini juga diisi dengan sesi diskusi kelompok, di mana peserta saling bertukar pengalaman dan gagasan seputar tantangan dalam tata kelola sekolah. Dari diskusi tersebut, muncul berbagai rekomendasi tindak lanjut seperti pembentukan tim penggerak internal, penguatan kemitraan eksternal, serta pelatihan lanjutan tentang kepemimpinan berbasis kolaborasi.
Dengan digelarnya workshop ini, SMA Taufiqur Rahman menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya kerja yang inklusif, terarah, dan berbasis pada nilai-nilai kebersamaan, yang diharapkan akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh.