Menu

Mode Gelap
Mimpi Besar dari Tanah Kecil: Saat Desa Menyalakan Cahaya Bangsa Kuatkan Akar, Satukan Gerak: GEN Sumenep Rangkul Wilayah dalam Konsolidasi Urgensi Kesehatan Mental; GEN Blitar gelar OTT Gen Sumenep Gelar Pelatihan Public Speaking, Siapkan Generasi Berani Tampil Ciptakan Suasana Kondusif, KNPI Kota Bekasi Siap Kolaborasi dengan Aparat Keamanan Dari Panggung Sederhana di Timur Jawa: Generasi Muda Madura Merawat Cahaya Budaya

Pendidikan

Menjaga Ruang Aman Pendidikan: Seruan Keadilan dari IPNU Sumenep

badge-check


					Menjaga Ruang Aman Pendidikan: Seruan Keadilan dari IPNU Sumenep Perbesar

PerihalPendidikan Kasus dugaan pencabulan oleh seorang oknum guru di Kabupaten Sumenep bukan hanya menyisakan luka kemanusiaan yang dalam, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan: bahwa ruang yang seharusnya aman bagi anak-anak masih menyimpan ancaman ketika sistem pengawasan longgar dan perlindungan tidak dijalankan secara menyeluruh.

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Sumenep menunjukkan sikap tegas dan konsisten. Melalui pernyataannya, IPNU menegaskan bahwa sekolah seharusnya menjadi ruang tumbuh dan berlindung—bukan ruang traumatis. Ketika seorang pendidik, yang mestinya menjadi suri teladan moral, justru menjadi pelaku kekerasan seksual, maka dampaknya bukan hanya menyasar korban secara pribadi, tetapi juga meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan itu sendiri.

IPNU menyatakan dengan jelas: kejahatan seksual terhadap anak bukan sekadar pelanggaran hukum. Itu adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai keilmuan, moralitas, dan kemanusiaan. Dalam konteks ini, desakan IPNU agar aparat penegak hukum bertindak tegas, transparan, dan tanpa pandang bulu adalah sikap yang patut diapresiasi. Hukum tidak boleh digunakan untuk menyelamatkan citra institusi, melainkan untuk menegakkan keadilan dan memulihkan hak korban.

Lebih dari itu, IPNU juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan menyeluruh bagi korban, baik dari sisi hukum maupun pemulihan psikologis. Luka akibat kekerasan seksual bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga psikis, yang dalam banyak kasus bisa menghantui seumur hidup. Oleh karena itu, pemulihan korban harus menjadi prioritas, tidak kalah penting dari penindakan terhadap pelaku.

Tragedi ini juga menjadi momen reflektif bagi seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Sudah saatnya sistem perlindungan anak diperkuat secara nyata—bukan hanya di atas kertas. Sekolah harus menjadi tempat yang menyediakan mekanisme pelaporan yang aman, mendidik seluruh unsur pendidik untuk memahami dan mencegah kekerasan seksual, serta menjamin bahwa setiap anak merasa dilindungi.

Keberanian IPNU Sumenep untuk bersuara harus menjadi contoh. Di tengah banyaknya pihak yang masih enggan berbicara atas nama korban, IPNU hadir sebagai garda moral yang mengingatkan: keberpihakan kepada yang lemah adalah panggilan nurani.

Keadilan sejati tidak berhenti pada penghukuman pelaku, tetapi juga pada upaya membangun lingkungan yang bebas dari rasa takut. Pendidikan bukan sekadar tentang pengetahuan, tetapi juga tentang kemanusiaan—dan tidak ada kemanusiaan jika hak anak untuk merasa aman direnggut.

Dalam situasi seperti ini, diam adalah bentuk pembiaran. Kita semua—masyarakat, pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan—mempunyai tanggung jawab kolektif untuk bertindak. Menjaga ruang aman pendidikan bukan hanya tugas negara, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Karena ketika anak-anak tak lagi aman di sekolah, maka masa depan bangsa sedang kita pertaruhkan.

Oleh: Achmad Nizar, Alumni STKIP PGRI Sumenep, Prodi PPKn | Santri Ponpes Nurul Muchlishin, Lebeng Timur, Pasongsongan

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wakil Bupati Sumenep Resmi Buka Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial Batch 1

1 Juli 2025 - 12:41 WIB

Spektakuler! Karnaval Kreasi Santri Ar-Rasyidin Serbu Antusias Warga, Firdaus Sanjaya DA4 Turut Meriahkan Panggung

29 Juni 2025 - 15:27 WIB

UNIBA Madura Perkuat Komitmen Majukan Madura, Tambah Tiga Program Studi Baru

27 Juni 2025 - 15:16 WIB

Kwarcab Sumenep Tinjau Lokasi Perkemahan Wirakarya 2025, Siap Wujudkan Pengabdian Nyata Pramuka

15 Juni 2025 - 14:27 WIB

Creative Spark 2025, PAC IPNU-IPPNU Gapura Hadirkan Ruang Tumbuh Kreatif bagi Pelajar NU

14 Juni 2025 - 09:14 WIB

Trending di Pendidikan