PerihalDaerah – Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H., menerima penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) atas dedikasi dan kontribusi Gerakan Pramuka Jawa Timur dalam mendukung upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika. Penghargaan ini diberikan dalam rangka peringatan Hari Anti Narkotika Internasional yang berlangsung di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Sejak 2020, Kak Arum secara konsisten menanamkan semangat anti narkoba di berbagai agenda kepramukaan. Atas komitmen berkelanjutan tersebut, BNN RI mengapresiasi Gerakan Pramuka Jawa Timur sebagai mitra strategis dalam mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Dalam sambutannya, Kak Arum menegaskan bahwa apresiasi ini bukan sekadar penghargaan pribadi, melainkan bentuk penghormatan bagi seluruh anggota Pramuka di Jawa Timur.
“Penghargaan ini bukan untuk saya pribadi, tetapi untuk seluruh keluarga besar Pramuka Jawa Timur,” ujar Kak Arum.
Ia juga berkomitmen untuk terus menggerakkan Pramuka muda agar menjauhi narkoba dan fokus menjadi generasi produktif yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Saya bertekad terus mengajak adik-adik Pramuka menjauhi narkoba dan membekali diri menjadi Pramuka produktif, demi menyiapkan generasi emas 2045,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNN RI, Irjen Pol Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa peringatan Hari Anti Narkotika Internasional bukan sekadar agenda seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat tekad bersama memberantas penyalahgunaan narkoba.
“Peringatan ini menjadi refleksi bersama untuk memperkokoh komitmen memutus rantai penyalahgunaan narkotika,” tutur Marthinus.
Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi lintas sektor demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 yang terbebas dari bahaya narkoba.
“Langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah fondasi untuk mencetak generasi emas. Tanggung jawab ini tidak bisa dipikul sendiri, tetapi harus dijalankan bersama melalui kebijakan dan komitmen lintas sektor,”pungkas Marthinus.
