PerihalPemuda – Albiyan, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, sukses menyabet gelar Juara Umum dalam ajang Lomba Orasi se-Jawa Timur yang digelar oleh Rayon Al-Amien Komisariat Universitas Trunojoyo Madura. Capaian ini menjadi bukti nyata ketajaman intelektual dan semangat juang kader PMII dalam menyuarakan gagasan serta nilai-nilai pergerakan.
Usai menerima penghargaan, Albiyan mengungkapkan rasa syukur sekaligus kekagetan atas pencapaian tersebut. Ia mengakui bahwa perjalanannya menuju podium juara bukanlah hal yang mudah, mengingat tantangan terbesar justru berasal dari dalam diri sendiri.
“Saya tidak pernah menyangka akan meraih juara umum. Menjadi finalis saja sudah membanggakan. Terima kasih kepada seluruh sahabat PMII yang telah memberi dukungan penuh sejak awal,” ujarnya.
Albiyan menambahkan, para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Jawa Timur dengan kualitas orasi yang sangat kompetitif. Namun, menurutnya, kunci kemenangan terletak pada pengelolaan mental dan keyakinan diri.
“Tantangan terberat adalah melawan pikiran sendiri—rasa tidak percaya diri, merasa tidak cukup baik. Saya mencoba menghadapinya dengan niat yang tulus untuk menyuarakan nilai-nilai kebenaran,” lanjutnya.
Kemenangan Albiyan tidak semata menjadi prestasi personal, tetapi juga mencerminkan keberhasilan kaderisasi di tubuh PMII Cabang Sumenep. Pembinaan yang konsisten dan berorientasi pada penguatan kapasitas intelektual, spiritual, serta sosial menjadi fondasi kuat dalam melahirkan kader-kader berkualitas.
Prestasi ini sekaligus membuktikan bahwa kader PMII mampu tampil kompetitif di ruang-ruang publik dan forum ilmiah, melampaui batas diskusi internal organisasi.
Pencapaian Albiyan pun disambut dengan penuh apresiasi oleh jajaran pengurus dan seluruh kader PMII Sumenep. Ia berharap, kemenangan ini dapat menjadi inspirasi dan pemantik semangat bagi kader lain untuk terus berkembang dan tidak ragu tampil menyuarakan perubahan.
“Saya berharap pencapaian ini bisa menjadi pelecut semangat sahabat-sahabat pergerakan. Jangan takut untuk bicara, untuk tampil. Dari suara kita, perubahan bisa dimulai,” pungkasnya.