PerihalDaerah – Himpunan Mahasiswa Kangean Universitas Bahaudin Mudhary Madura (HIMKU UNIBA) menyoroti fenomena hedonisme yang kian mengakar di kalangan mahasiswa. Gaya hidup berorientasi pada kenikmatan dan kepuasan sesaat ini tampaknya semakin menggeser nilai-nilai kesederhanaan dan esensi pendidikan.
Fenomena hedonisme tercermin dari maraknya kebiasaan mahasiswa yang mengutamakan gaya hidup konsumtif. Mulai dari nongkrong di kafe eksklusif, berburu tren fashion dan gadget terbaru, hingga menghabiskan waktu dan uang untuk hiburan mewah. Ironisnya, gaya hidup tersebut kerap tidak selaras dengan kondisi ekonomi mahasiswa, yang umumnya masih bergantung pada kiriman orang tua.
Tak sedikit dari mereka yang rela berutang, menggunakan fasilitas kredit, bahkan mengambil pekerjaan tambahan yang mengganggu konsentrasi akademik demi menjaga citra dan penampilan di ruang publik.
Media Sosial dan Krisis Identitas Digital
Pengaruh media sosial menjadi faktor dominan dalam menguatkan tren hedonisme ini. Platform seperti Instagram dan TikTok mendorong mahasiswa untuk tampil “sempurna” di depan publik. Budaya pamer atau flexingmenciptakan tekanan sosial agar terlihat berhasil dan tidak tertinggal dari teman sebaya. Akibatnya, fokus terhadap pengembangan diri dan tujuan pendidikan perlahan terpinggirkan.
“Budaya konsumtif ini tidak hanya soal gaya hidup, tapi juga soal bagaimana mahasiswa membentuk identitas diri melalui media sosial. Sayangnya, banyak yang terjebak dalam pencitraan semu,” ungkap salah satu pengurus HIMKU.
Minim Literasi Finansial, Dampak Jangka Panjang
Selain tekanan sosial, minimnya literasi finansial turut memperparah kondisi. Sebagian besar mahasiswa belum memahami pentingnya pengelolaan keuangan, menabung, serta berinvestasi untuk masa depan. Kepuasan jangka pendek lebih sering diprioritaskan ketimbang perencanaan hidup jangka panjang.
Meski demikian, tidak semua mahasiswa terjerumus dalam arus gaya hidup hedonis. Masih banyak yang memilih hidup sederhana dan memusatkan perhatian pada pengembangan kapasitas akademik dan pribadi.
Peran Edukasi dan Komunitas Positif
HIMKU UNIBA mendorong pentingnya edukasi dan penyadaran melalui seminar, diskusi publik, dan pembentukan komunitas yang menanamkan nilai hidup bijak serta anti-hedonisme. Upaya kolektif ini dinilai krusial untuk membentengi mahasiswa dari dampak negatif gaya hidup konsumtif yang tak terkendali.
“Mahasiswa harus menjadi teladan dalam bersikap bijak. Bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu mengelola hidup dengan kesadaran dan tanggung jawab. Hedonisme yang tidak dikendalikan hanya akan menjadi jebakan manis yang menyesatkan arah masa depan,” tegas perwakilan HIMKU.