PerihalNasional – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur akan melaksanakan Perkemahan Wirakarya Jawa Timur 2025, sebuah gerakan pengabdian sosial berskala besar yang menyasar pemugaran 143 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di seluruh wilayah Jawa Timur.
Kegiatan ini digelar dalam dua tahap: tahap pertama berlangsung pada 18–30 Juni 2025, dan tahap kedua pada 1–30 Juli 2025, melibatkan 36 Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Jawa Timur. Pemugaran dilakukan dengan gotong-royong antara anggota Pramuka Penegak dan Pandega bersama masyarakat di wilayah masing-masing.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen Gerakan Pramuka dalam membangun masyarakat dan mewujudkan pengabdian tanpa batas. Didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pemerintah kabupaten/kota, serta pemerintah desa dan lingkungan setempat, kegiatan ini melibatkan sinergi seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai bentuk pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma, terutama dalam hal menolong sesama hidup dan membangun masyarakat, kegiatan ini juga dilengkapi berbagai aksi sosial seperti layanan kesehatan gratis, donor darah, bersih-bersih lingkungan, Pramuka Mengajar, hingga pembersihan fasilitas umum.
Setiap rumah ditargetkan rampung dalam waktu 10 hari, dengan pelibatan 50 hingga 100 anggota Pramuka per hari di tiap Kwarcab. Dengan demikian, total peserta yang berpartisipasi diperkirakan mencapai 500 hingga 1.000 orang per kabupaten/kota, dengan total keseluruhan lebih dari 36.000 Pramuka Penegak dan Pandega.
Sebelum pelaksanaan, Kwarda Jatim bersama konsultan teknis, pengurus kwartir cabang, dan pemerintah setempat telah melakukan survei lapangan untuk memastikan rumah yang dipugar tepat sasaran—baik secara kondisi fisik, sosial, maupun administratif.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H., menyampaikan bahwa Perkemahan Wirakarya ini merupakan bentuk konkret dari visi-misi Gerakan Pramuka yang selaras dengan program prioritas Nawa Bhakti Satya milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin memperlihatkan bahwa nilai-nilai kepramukaan tidak berhenti di lapangan upacara. Ini adalah latihan kepedulian, gotong-royong, dan aksi nyata membangun negeri,” ujar Kak Arum.
Dengan semangat pengabdian, Kwarda Jawa Timur berharap program ini dapat memberi kontribusi signifikan terhadap pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, sekaligus menanamkan semangat sosial dan nasionalisme di kalangan generasi muda.