PerihalDaerah – Malam final ajang bergengsi Potra Potre Budaya Madura 2025 berlangsung meriah dan sarat nuansa budaya di Café Tanean, Sumenep. Sebanyak 20 finalis terbaik, terdiri dari 10 Potra dan 10 Potre, mewakili empat kabupaten di Pulau Madura — Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep — memperebutkan gelar prestisius dalam ajang yang mengedepankan pesona serta wawasan kebudayaan lokal.
Setelah melewati rangkaian seleksi ketat, pembekalan intensif, dan masa karantina, dua nama akhirnya muncul sebagai pemenang utama. Abdillah Rosyid, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) asal Pamekasan, berhasil meraih gelar Winner Potra Budaya Madura 2025. Sementara itu, Winner Potre Budaya Madura 2025diraih oleh Nur Intan Hamida Universe, mahasiswi Politeknik Negeri Madura (Poltera) asal Sampang.
Keduanya tampil memukau tidak hanya dari sisi visual dan karisma, tetapi juga melalui penguasaan materi kebudayaan yang kuat dan komitmen terhadap pelestarian nilai-nilai lokal. Performa mereka mendapatkan apresiasi tinggi dari para dewan juri serta penonton yang hadir.
“Potra Potre Budaya Madura bukan sekadar ajang pencarian bakat, tetapi merupakan ruang strategis untuk menumbuhkan rasa cinta budaya di kalangan generasi muda,” ungkap Ainul Yaqin, Chief Operating Officer (COO) Onjhur Grup Manajemen, selaku penyelenggara utama acara. “Kami percaya, masa depan Madura terletak pada anak-anak muda yang mengenali akar budayanya dan mampu membawa identitas itu ke panggung global.”
Dengan terpilihnya Abdillah Rosyid dan Nur Intan Hamida Universe sebagai ikon budaya Madura tahun ini, harapan besar disematkan kepada keduanya untuk menjadi duta kultural yang mampu menjembatani kearifan lokal dengan dunia luar — mengangkat budaya Madura ke tingkat yang lebih luas dan relevan di tengah dinamika zaman.