PerihalPendidikan – Dalam perjalanan sejarah Gerakan Pramuka Indonesia, nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX tercatat sebagai tokoh sentral yang memiliki peran luar biasa. Dikenal sebagai negarawan, pejuang kemerdekaan, sekaligus pemimpin kerajaan, Sri Sultan juga berjasa besar dalam dunia kepanduan Indonesia hingga akhirnya dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Peran krusial beliau terlihat pada momen bersejarah 14 Agustus 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia resmi disatukan ke dalam satu wadah bernama Gerakan Pramuka. Di bawah kepemimpinan beliau, dengan dukungan penuh dari Presiden Soekarno, Gerakan Pramuka diluncurkan secara nasional sebagai organisasi pendidikan nonformal yang bertujuan membentuk karakter generasi muda.
Mengingat semangat perjuangan Sri Sultan, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi, mengajak para kader Pramuka dan seluruh pemuda Indonesia untuk meneladani nilai-nilai kepemimpinan dan ketangguhan beliau.
“Hari ini kita kembali diingatkan pada perjuangan besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX—bukan hanya sebagai pahlawan bangsa, tapi juga sebagai sosok yang mempersatukan gerakan kepanduan di Indonesia. Beliau adalah Bapak Pramuka Indonesia yang menunjukkan kegigihan, keteladanan, dan semangat pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang harus ditanamkan dalam diri setiap pemuda, khususnya kader Pramuka. Mari kita jadikan semangat beliau sebagai inspirasi untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Wahyu.
Ia menegaskan bahwa tantangan masa depan membutuhkan generasi muda yang memiliki karakter kuat, berjiwa kepemimpinan, dan cinta tanah air—semangat yang sejalan dengan nilai-nilai kepramukaan yang telah diwariskan Sri Sultan HB IX.
Gerakan Pramuka saat ini tidak hanya menjadi ruang pembinaan mental dan kedisiplinan, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk mencetak calon-calon pemimpin bangsa yang berintegritas. Di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi, Pramuka dituntut untuk tetap relevan dan adaptif, tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai pembentuk karakter bangsa.
Melalui momen reflektif ini, Ketua Kwarcab Sumenep berharap agar para pembina, pelatih, dan seluruh anggota Gerakan Pramuka menjadikan semangat juang Sri Sultan sebagai motivasi dalam berkarya dan mengabdi, demi masa depan Indonesia yang gemilang.