PerihalPolitik – Tim Satuan Tugas (Satgas) Cakra Buana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) melakukan pengamanan terhadap sejumlah individu yang dicurigai sebagai penyusup dalam sidang Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta. Tindakan ini diambil guna mencegah potensi gangguan selama persidangan berlangsung.
Insiden ini terjadi setelah ruang sidang dinyatakan penuh sekitar pukul 09.45 WIB dan akses masuk ditutup oleh petugas. Banyak pendukung Hasto yang tidak bisa masuk ke dalam ruangan karena keterbatasan kapasitas.

Beberapa saat setelah penutupan ruang sidang, anggota Satgas Cakra Buana mendeteksi keberadaan sekelompok orang yang tidak dikenal dan mencurigakan di antara kerumunan pendukung. Mereka diduga memiliki tujuan untuk menimbulkan kekacauan di dalam persidangan.
Bersama politisi PDI-P, Guntur Romli, tim Satgas melakukan penyisiran di sekitar area ruang sidang dan berhasil menemukan dua orang mencurigakan di dalam toilet. Keduanya mengenakan kaus merah bertuliskan “Dukung KPK, Tangkap Hasto“, yang kemudian menimbulkan kecurigaan bahwa mereka bukan simpatisan sejati.
Penyisiran dilanjutkan dan menghasilkan temuan empat orang lainnya dengan atribut serupa. Tak hanya di luar, tim pengamanan juga memeriksa bagian dalam ruang sidang dan mengamankan tiga individu lain yang diduga ingin menimbulkan kegaduhan.
Meski sempat terjadi ketegangan, situasi berhasil dikendalikan dan para terduga penyusup langsung diserahkan ke pihak kepolisian. Salah satu dari mereka mengaku mendapat bayaran Rp 50.000 untuk hadir dan melakukan aksi tersebut.
Juru Bicara PDI-P, Guntur Romli, menegaskan bahwa sidang Hasto terbuka untuk publik. Namun ia menyayangkan adanya upaya provokatif dari pihak tertentu.
“Siapa pun boleh hadir, tapi kami mendapati sekelompok orang dengan kaus provokatif yang sengaja disamarkan di balik pakaian luar mereka. Ini jelas aksi penyusupan yang berniat memprovokasi,” ujar Guntur.
Ia menambahkan, pengamanan dilakukan atas koordinasi dengan pihak keamanan internal dan aparat kepolisian, demi menjaga kelancaran persidangan.
“Silakan datang, ini sidang terbuka. Tapi jangan gunakan taktik yang bisa memecah belah dan menciptakan kekisruhan,” tegasnya.