Menu

Mode Gelap
Pengurus PMII Komisariat Uniba Madura Resmi Dilantik, Rektor: Uniba Besar karena PMII Koordinator Rembuk Pemuda Madura Dukung Pemanfaatan Rest Area Suramadu untuk Kampus UTM Ketua Kwarda Jatim Resmi Sandang Gelar Magister UNAIR, GEN Jatim: Kak Arum Sabil Inspirasi Generasi Muda Hari Tani Nasional: Momentum Menghargai Petani, Menguatkan Ekonomi Kerakyatan PAC GP Ansor Manding Gelar Maulid Nabi, Doa Bersama untuk Keselamatan dan Keberkahan Sumenep BEM Uniba Madura Jalin Sinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian, Bahas Kesejahteraan Petani

Daerah

Kontroversi Pembangunan Jembatan Kalianget–Talango: Antara Solusi Infrastruktur dan Dampak Sosial

badge-check


					Kontroversi Pembangunan Jembatan Kalianget–Talango: Antara Solusi Infrastruktur dan Dampak Sosial Perbesar

PerihalDaerah Pembangunan jembatan penghubung antara Kalianget dan Talango di Kabupaten Sumenep, Madura, telah menjadi topik perdebatan hangat selama bertahun-tahun. Meskipun telah dilakukan survei lokasi, hingga kini proyek tersebut belum menunjukkan kepastian. Proyek ini memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat dan aktivis.

Beberapa pihak mendukung pembangunan jembatan ini sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalur penyeberangan. Antrian panjang kendaraan di pelabuhan Talango-Kalianget telah menjadi pemandangan sehari-hari, dengan waktu tunggu yang bisa mencapai berjam-jam . Selain itu, jembatan ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi bagi masyarakat yang selama ini bergantung pada perahu. Berita JatimPenaMerahPutih.com

Namun, pembangunan jembatan ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan sebagian masyarakat. Moh Sukron, seorang aktivis asal Sumenep, menyatakan bahwa meskipun jembatan dapat mengurangi kemacetan dan biaya transportasi, proyek ini berpotensi merusak mata pencaharian masyarakat yang bekerja sebagai karyawan perahu.Menurutnya, hal ini dapat menambah angka pengangguran di Kabupaten Sumenep .

Sementara itu, proyek pelabuhan wisata Kalianget-Talango yang telah selesai dibangun sejak tahun 2021 hingga 2024 belum juga dioperasikan secara resmi. Panjang dermaga yang awalnya 154 meter diperpanjang menjadi 190,5 meter, namun hingga kini masih dalam tahap uji coba . Kondisi ini menunjukkan adanya ketidaksiapan infrastruktur yang ada untuk mendukung kelancaran transportasi antar pulau. Kabar Madura+1Kabar Madura+1

Kelompok Perahu Penyeberangan (KPP) Talango-Kalianget juga menolak rencana penambahan dermaga dan kapal penyeberangan. Mereka khawatir penambahan tersebut akan mengancam penghasilan mereka sebagai pemilik perahu penyeberangan. Sugiyono, salah seorang anggota KPP, menyatakan bahwa pemerintah tidak pernah melibatkan mereka dalam perencanaan tersebut . Nolesa+6Berita Jatim+6Berita Jatim+6

Pembangunan jembatan Kalianget–Talango menawarkan potensi manfaat dalam hal efisiensi transportasi dan pengurangan biaya. Namun, proyek ini juga menimbulkan dampak sosial yang perlu diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada sektor perahu penyeberangan. Keterlibatan semua pihak dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak mengorbankan mata pencaharian masyarakat setempat.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Koordinator Rembuk Pemuda Madura Dukung Pemanfaatan Rest Area Suramadu untuk Kampus UTM

29 September 2025 - 17:50 WIB

PAC GP Ansor Manding Gelar Maulid Nabi, Doa Bersama untuk Keselamatan dan Keberkahan Sumenep

25 September 2025 - 01:58 WIB

BEM Uniba Madura Jalin Sinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian, Bahas Kesejahteraan Petani

10 September 2025 - 14:01 WIB

Iip Suriyanto Tegaskan Mahasiswa Baru Kepulauan Kangean Siap Berdaya Saing di UNIBA Madura

19 Agustus 2025 - 16:57 WIB

Pramuka Kwarcab Sumenep Turun ke Pantai, Ribuan Peserta Ramaikan Aksi Lingkungan

10 Agustus 2025 - 03:30 WIB

Trending di Daerah